Kamis, 24 November 2016

Tergesa-gesa jadi gaya hidup, Sarapan seimbang solusinya

“Maaa, aku berangkat yaa”  teriak Funny Van dari teras rumah sambil naik di jok motor yang sudah dipanaskan sejak 10 menit lalu.
“Aku juga berangkat Ma,” kata The Best Bast sambil naik di motor yang lain. Ke duanya menderu secara bersamaan keluar dari teras rumah.
“Heiii, sudah sarapan belum? Tanya Mamanya sambil berlari dari dalam rumah.
“Nggak Ma, udah telat nih” jawab Funny Van, “Ya udah kesiangan” tambah The Best Bast.
“Baru juga setengah enam lewat” jawab si Mama.
“Daag Mama” ucap mereka berdua.
Gaya hidup tergesa-gesa seolah-olah menjadi gaya hidup yang umum dialami setiap keluarga di kota besar seperti keluarga di atas. Patokan mulainya aktivitas tidak lagi berdasar pada jarum jam di dinding, tapi terang sinar matahari. Jika melihat hirukpikuknya aktivitas masyarakat pagi hari, dimana sudah banyak orang yang cepat-cepat pergi ke tempat kerja atau memburu rejeki. Masyarakat perkotaan berpacu dengan waktu mengejar jadwal kerja yang panjang, kemacetan lalu lintas serta tuntutan produktifitas kerja yang terus meningkat. Aktivitas yang dimulai sejak pagi hari hingga larut malam sudah menjadi kebiasaan yang terlihat dimana-mana, termasuk anak-anak sekolah yang harus berangkat lebih awal setelah jam sekolah maju mulai pukul 6.30.
Waktu aktivitas yang lebih panjang jika dibandingkan 10 atau 15 tahun lalu, termasuk pergi dan pulang menuju tempat kerja, sekolah atau beraktivitas setiap hari, memerlukan stamina dan kesehatan yang prima. Meski rata-rata hanya 5 hari seminggu, akibat tuntutan dan gaya hidup saat ini, masyarakat kota rentan terserang penyakit, terutama penyakit akibat gaya hidup itu sendiri.
Sarapan bisa saja menjadi kegiatan yang sering terlewatkan bahkan sering diabaikan, karena tuntutan pekerjaan atau kondisi lalu lintas yang memaksa orang untuk pergi lebih pagi. Sarapan di rumah dianggap membuang waktu, dan kemudian lebih memilih sarapan di kantor atau di sekolah. Akibatnya waktu sarapanpun menjadi molor, bahkan lebih sering brunch, istilah sarapan yang digabung dengan lunch, -breakfast and lunch.
Terkait dengan membiasakan gaya hidup sehat, saya cukup gembira ketika diajak untuk mengikuti diskusi dan konpers BELVITA, yang diselenggarakan di sebuah hotel berbintang 5 di Jakarta beberapa waktu lalu. Selain acaranya yang pasti mewah, jarang masalah sarapan dibahas dikaitkan dengan gaya hidup. Yang hadir untuk berbicara juga bukan sembarangan, salah satunya adalah Profesor Hardinsyah MS PhD, seorang professor Gizi FEMA IPB, yang menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizidan Pangan Indonesia (PERGIZI PANGAN Indonesia) dan Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI). Pembicara lain yang tampil, Andra Alodita, seorang selebiriti blogger yang juga berprofesi sebagai photographer.
Sunil Tahir
Acara ini digagas Mondelez Indonesia ini mengambil thema, Wholesome and Balanced Breakfast for Productive On The Go lifestyle. Dimulai dengan makan siang yang super lengkap dan dilanjutkan sesi photo booth BELVITA, diskusi diawali dengan sambutan Presiden Mondelez Indonesia Sunil Tahir. Dalam sambutannya Sunil mengungkapkan, Mondelez berkomitmen menciptakan produk yang sesuai dengan perubahan gaya hidup dan kebutuhan akan kesehatan konsumen. Mondelez meluncurkan BELVITA, biscuit yang dibuat khusus sarapan karena mengandung sereal whole grain (gandum utuh) yang mengandung karbohidrat dan 5 vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh.
Prof Hardinsyah menerangkan sedikitnya 30% rata-rata wanita dewasa jarang atau tidak sarapan pagi hari sesuai dengan data ang diperoleh dari 5 kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya dan Makassar.  Alasannya mulai dari tidak terbiasa, waktu yang sangat terbatas, takut gemuk sampai karena memang tidak ada makanan yang akan disantap untuk sarapan.
Menurut Prof Hardinsyah, pola hidup yang sehat harusnya diawali dengan sarapan yang sehat dan seimbang. Sarapan seimbang itu artinya cukup karbo, serat, protein dan vitamin. Kegiatan atau aktifitas fisik yang dimulai dengan sarapan yang sehat dan seimbang dapat memicu semangat kerja atau belajar untuk waktu yang cukup lama, sampai waktu makan siang. Sarapan yang baik kalau lambat diproses di dalam tubuh sehingga menimbulkan efek kenyang yang cukup lama juga. Kalau makanan itu cepat diproses dan dicerna, biasanya perut akan cepat merasa lapar. Whole grain (gandum utuh) yang banyak mengandung karbohidrat cenderung lambat diproses di dalam tubuh, sehingga baik untuk pencernaan terutama penderita diabetes, karena lambat untuk diubah menjadi gula darah.
Andra Alodita, food blogger yang juga photographer berbagi pengalaman tentang konsumsi sarapan yang biasa dikonsumsi keluarga kecilnya. Ibu dari batita ini mengatakan, ia terbantu dengan adanya sarapan praktis seperti biscuit BELVITA, karena ia cukup menambahkan segelas susu atau buah-buahan, asupan karbo dalam BELVITA sudah cukup mengenyangkan. Ia biasa makan 1 atau 2 bungkus BELVITA (sekitar 40 g) dengan ditambah buah2an dan segelas susu. Ia juga menyebutkan dengan adanya 2 rasa, Susu  dan Sereal serta Coklat, ia dapat berganti-ganti varian sehingga tidak bosan.

Menurut Andra, dengan aktivitas yang sibuk di kota besar seperti Jakarta, memang perlu ada solusi sarapan praktis yang sehat dan seimbang, agar tubuh tetap dapat fit dan bertenaga sampai jadwal makan siang. Belum lagi dengan kondisi lalu lintas yang padat, BELVITA dapat dikonsumsi sambil perjalanan ke tempat kerja, atau sekolah bagi anak-anak. Kemasan praktis 2 tangkup BELVITA bisa masuk di kantong atau tas kecil yang tidak repot, katanya.




Selasa, 22 November 2016

Waspada kebutaan, Diabetes Retinopati mengintai

Kehadiran saya di acara Simposium Nasional Hari Diabetes Internasional Kementerian Kesehatan kali ini mungkin yang ke sekian saat membahas penyakit Diabetes. Tak bosan-bosannya Kementerian Kesehatan mengadakan acara diskusi, seminar, launching dan lain-lain tentang diabetes menunjukkan betapa seriusnya Kementerian Kesehatan dalam mengatasi prevalensi penderita Diabetes di Indonesia.
Penyandang diabetes di Idonesia selama 10 tahun meningkat dengan tajam, bahkan orevalensi tahun 2030, diperkirakan akan mencapai 21.3 juta orang. Hal ini disebabkan banyak orang yang tidak sadar menderita dibetes karena gaya hidupnya. Berdasar data Riskesdas 2013, hanya 1 dari 3 orang yang sadar dirinya menyandang diabetes, sementara 2 lainnya tidak sadar.
Banyaknya masyarakat dewasa yang belum atau tidak sadar dirinya menderita diabetes karena masih rendahnya kemauan untuk memeriksakan diri secara mandiri. Pertanyaan ini mungkin sederhana, berapa kalikah pembaca (terutama usia lebih dari 40 tahun) memeriksakan gula darahnya dalam 1 bulan terakhir? Jawabannya mungkin berbeda-beda, ada yang rutin 1 minggu 1X, ada yang 1-2 X sebulan atau mungkin belum sama sekali. Mengapa memeriksakan gula darah sangat penting?
Penyakit yang digolongkan dengan Penyakit tidak menular ini lebih banyak diakibatkan gaya hidup yang tidak sehat. Direktur Pengendalian Penyakit tidak Menular, Dr. Lilik Sulistyowati, gaya hidup yang cenderung malas melakukan aktifitas fisik seperti olahraga, masih merokok, kurang istirahat, makanan yang tidak seimbang adalah penyebab golongan usia dewasa rentan menderita diabetes.
Diabetes merupakan penyakit tidak menular dengan tingkat kematian paling tinggi di dunia. Diabetes juga mengurangi produktivitas kerja dan tingkat pendapatan, mengurangi kualitas hidup yang kemudian mengarah kepada komplikasi selanjutnya, ungkap dr H.M Subuh, Direktur Jenderal pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, sebelum membuka symposium.
Dalam diskusi yang berlangsung di JHCC pertengahan November lalu, saya mendapat informasi baru yang sangat menarik. Acara seminar nasional tentang Diabetes menyambut hari Diabetes se dunia kali ini mengambil thema “Eyes on Diabetes”. Kali ini Kementerian Kesehatan mengajak untuk mencermati gangguan kesehatan mata akibat diabetes.
Dr Lilik Sulistyowati, dr HM Subuh MMPM, dan Prof Sidhartawan
Bagi saya yang menyandang diabetes sejak 2 tahun lalu, kesehatan mata saya memang sudah menurun, sehingga harus menggunakan kacamata baca jika ingin melihat sesuatu dakam jarak dekat. Membaca, menulis, atau bahkan mengetik di computer sudah tidak mampu saya lakukan dengan baik tanpa kacamata. Pada awalnya saya hanya menduga karena faktor U, usia yang tidak muda lagi memang sering saya baca akan mengalami penurunan penglihatan.
Tetapi dalam diskusi kali ini, ternyata diabetes dapat menyebabkan kebutaan, bukan hanya menurunkan fungsi penglihatan. Kebutaan yang disebut retinopaty adalah kondisi yang mempengaruhi kerja retina mata, yang merupakan lapisan syaraf yang berada di bagian belakang mata dan yang menangkap gambar yang dilihat mata dan mengirimkan informasinya ke otak agar dapat diterjemahkan oleh otak. Retinopati Diabetik pada awalnya menyebabkan pandangan mengabur dan dapat berkembang menjadi kebutaan jika tidak diobati. 
Dalam diskusi yang menghadirkan Prof. DR. dr. Sidhartawan Soegondo dijelaskan, Cepat atau lambat, diabetes akan menyebabkan komplikasi jika tidak diobati. Menurutnya Diabetes tipe 2 yang umumnya disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat dapat dicegah. Komplikasi itu dapat berujung pada bermacam-macam gangguan, mulai dari mata, jantung, darah tinggi yang dapat menyebabkan kematian. Diabetes adalah Ibu dari segala penyakit, sehingga logikanya jika diabetes adalah seorang ibu, ia akan melahirkan anak-anak berupa penyakit-penyakit lain. 80% penyandang diabetes dapat disembuhkan dengan  merubah gaya hidupnya.
Khusus untuk diabetes retinopaty, tidak ada gunanya mengkonsumsi wortwl atau vitamin A jika sudah mengalami gangguan itu, karena yang diserang adalah urat-urat syaraf yang menuju retina. Jika urat syarafnya sudah terganggu dan mengalami kerusakan, vitamin A, baik dalam bentuk obat atau kandungan dari wortel, tidak akan dapat dibawa. Istilahnya jalannya sudah rusak dan tidak bisa dilewati, sehingga tidak sampai ke tempat tujuan. Akibatnya penyandang diabetes retinopaty akan mengalami kemunduran penglihatan secara terus menerus hingga mengalami kebutaan. Yang perlu dilakukan adalah memperbaiki jalan atau urat sayaraf yang rusak atau mencegah kerusakan lebih lanjut.
Untuk mencegah jangan sampai mengalami kerusakan lebih lanjut, maka gaya hidupnya yang perlu diubah. Sesuai dengan program CERDIK, dari Kementerian kesehatan, Check kesehatan secara teratur, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik atau berolahraga, Diet makan seimbang, Istirahat yang cukup dan kendalikan/Kelola Stress. Sangat penting adalah melakukan check kesehatan secara teratur, salah satunya adalah melakukan cek gula darah.
Cek gula darah mandiri bisa dilakukan setiap saat, seminggu 1X, 2 X seminggu atau jika ingin lebih akurat adalah memeriksakan HbA1C sedikitnya3-6 bulan seX. Hal ini disebabkan penggantian sel darah secara alami terjadi setiap 3 bulan seX, sehingga dengan melakukan pengecekan HbA1C minimal 3 bulan sekali akan diketahui riwayat gula darah selama 3 bulan. Pengambilan darah untuk pengechekan HbA1C dilakukan melalui pembuluh darah Vena, bukan seperti pengechekan gula darah biasa lewat ujung jari. Hasil Laboratorium HbA1C harus dikonsultasikan ke dokter untuk mendapatkan resume. Hasil itu akan menunjukkan seberapa besar tingkat gula darah selama 3 bulan, dan akan menunjukkan seberapa parah penyakit diabetes seseorang.
Bersama Prof Sidhartawan 
Prof Sidhartawan juga menjelaskan pentingnya penyandang diabetes melakukan screening, diagnose awal dan mendapatkan pengobatan yang dibutuhkan melalui tata laksana yang terintegrasi secara menyeluruh. Screening diabetes tipe 2 sangat penting untuk dapat memodifikasi dan mengurangi resiko terjadinya komplikasi dan kematian dini (premature).
Dr Lilik Sulistyowati menjelaskan dalam menanggulangi tantangan-tantangan akibat diabetes tersebut, Kementerian kesehatan mengutamakan upaya promotif dan preventif, salah satunya melalui revitalisasi puskesmas sebagai layanan tingkat primer, karena implementasi pengobatan di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bertumpu pada pelayanan puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. (FKTP). Diharapkan dengan peningkatan pelayanan di puskesmas maka tatalaksana pengobatan diabetes dapat dilakukan secara menyeluruh.

Beberapa pernyataan dari Dr Lilik mengingatkan saya untuk terus dan tidak bosan membagi informasi seperti ubah gaya hidup dengan Pola hidup CERDIK, memberikan edukasi secara bertahap, yang belum tahu jadi paham, yang sudah paham mulai mengubah gaya hidupnya. Dari waktu ke waktu Kementerian Kesehatan berusaha melakukan upaya-upaya agar yang sehat tidak menjadi sakit, yang sakit tidak menjadi cacat, dan yang cacat tidak bertambah parah.


contoh hasil pemeriksaan HbA1C

Minggu, 20 November 2016

Menghayati peran dan kedudukan Awak Mobil Tanki dalam distribusi BBM di Indonesia

Awalnya saya mengira undangan PT Pertamina Patra Niaga yang mengundang para Blogger termasuk saya adalah undangan biasa. Undangan yang kerap saya hadiri, terutama untuk sosialisasi kebijakan atau informasi baru seperti halnya sebuah institusi atau lembaga.
Nyatanya sedikit berbeda ketika saya dan beberapa rekan, bahkan ada yang datang dari Surabaya, saat bertemu  Pjs Manajer External Communication di kantor Pusat Pertamina, Ibu Susilowati. Beliau yang sudah bekerja lebih dari 30 tahun memberikan informasi tentang isu akan mogok kerjanya awak mobil tanki yang bekerja di Terminal Bahan Bakar Minyak Plumpang Jakarta Utara yang perlu dijernihkan dan diklarifikasi agar tidak berkembang menjadi isu yang kontra produktif.
Isu mogok kerja ini sudah berlangsung sejak awal November lalu, tepatnya tgl 1 – 4 Novemeber. Menurut beliau isu ini dikembangkan secara massif di media social dengan melibatkan berbagai federasi buruh. Isu mogoknya Awak Mobil Tanki (AMT) ini jika dibiarkan dan terus dihembuskan secara negative dikhawatirkan akan mengganggu proses distribusi bahan bakar minyak ke seluruh Jabodetabek hingga Sukabumi.
Padahal isu ini tidak begitu nyata terdengar, karena mengingat awal November lalu ada isu yang jauh lebih besar tentang  penistaan agama. Meski demikian ternyata isu mogok AMT yang bekerja mendistribusikan Bahan Bakar Minyak dari Terminal Bahan Bakar Minyak yang dikelola  PT Pertamina Patra Niaga dianggap sangat serius sehingga memerlukan klarifikasi lewat para blogger untuk meredam isu itu.
Dari informasi yang saya peroleh membawa kami dan rombongan bertandang ke TBBM Plumpang untuk menyaksikan lebih dekat dan menggali informasi yang sesungguhnya terjadi. Di Plumpang, kami diterima oleh beberapa pejabat Pertamina Patra Niaga, seperti  Bpk. Bahtra Insan Tarigan, Manager Corporate Communication & CSR, serta beberapa staff dan supervisor TBBM Plumpang.
Distribusi bukan core bisnis
Dari Bpk. Bahtra Insan saya peroleh informasi, isu mogok AMT yang sudah berlangsung selama 16 hari sejak 1 November lalu pada intinya adalah tuntutan para AMT untuk menjadi karyawan tetap Pertamina, karena selama ini mereka hanyalah tenaga kerja yang dioutsourcing oleh PT Pertamina, khususnya PT Pertamina Patra Niaga.
Tuntutan yang disuarakan sekitar 100 orang dari 1200 AMT yang bekerja mendistribusikan BBM dari TBBM Plumpang ternyata telah ditunggangi oleh beberapa federasi buruh di sekitar lokasi TBBM seperti buruh pelabuhan dll. Pasdahal tuntutan yang sama sebenarnya sudah inkrah sejak tahun 2014 lalu dengan keputusan tingkat kasasi yang memutuskan bahwa tidak mungkin AMT diangkat sebagai karyawan tetap Pertamina, karena antara AMT dan PT Pertamina khususnya PT Pertamina Patra Niaga tidak ada hubungan kerja secara langsung.
Menurut Bpk. Bahtra, pekerjaan distribusi BBM bukanlah core bisnis dari Pertamina, atau PT Pertamina Patra Niaga tetapi pekerjaan itu tetap penting dilakukan karena menyangkut harkat hidup orang banyak. Karena bukan core bisnis maka pekerjaan distribusi itu diserahkan kepada pihak ketiga dengan diawasi secara ketat oleh PT PPN. Karena itulah PT PPN menganggap tuntutan AMT sulit untuk dikabulkan, apalagi dalam kontrak kerja kepada para Vendor yang menyediakan SDM AMT sudah djelaskan filosofi pekerjaan AMT tersebut.
PT Pertamina bukanlah satu-satunya perusahaan yang melakukan pekerjaan dari negara, melainkan satu diantara beberapa perusahaan yang mendapatkan pekerjaannya melalui tender. Kontrak kerja dari negara  itu masa berlakunya setiap 2 tahun dan setiap 2 tahun dilakukan tender ulang. Karena perkerjaan pengelolaan Bahan Bakar Minyak itu sifatnya temporer dan massif, diperlukan pemisahan pekerjaan yang dilakukan langsung dan pekerjaan yang diserahkan kepada pihak ke 3. Karena distribusi ini hanya bersifat penunjang dan negara menugaskan bahan bakar yang dikelola harus sampai di SPBU, maka tugas itu tidak dapat ditolak. Pekerjaan itu akhirnya dilakukan  dengan cara mendelegasikan kepada pihak ke 3. PT PPN menyediakan sarana seperti mobil tanki dengan berbagai ukuran, sementara awak yang mengemudikan mobil tanki itu diserahkan pengelolaannya kepada Vendor yang mampu menyediakan tenaga-tenaga yang sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan.
Dengan demikian jelas perusahaan Vendor SDM mensuplly tenaga-tenaga yang kompeten untuk dipekerjakan membawa dan mendistribusikan BBM PT PPN dari TBBM Plumpang ke berbagai SPBU. TBBM Plumpang bertugas mensuplly BBM ke seluruh daerah Jabodetabek hingga Sukabumi.
Pertamina menjamin pasokan BBM tetap aman
Isu mogok AMT ini sebenarnya sudah berulangkali dan biasanya hanya melibatkan beberapa orang yang tidak puas karena telah diputus kontrak akibat indisipliner atau hal-hal lain atau AMY bermasalah yang telah mendapat SP1 hingga SP3. Tetapi PT Pertamina menganggap proses distribusi bisa terganggu dan akan merugikan banyak orang jika AMT yang mogok mencapai 1000 orang seperti yang dihembuskan lewat media-media sosial. Karena itu meski sebenarnya bisa saja menolak, nyatanya PT PPN telah melakukan temu bicara sampai 4 X yang difasilitasi pihak kepolisian dengan diawasi pihak ketenaga kerjaan Jakarta.
PT PPN yang tidak mau mengambil resiko telah mengerahkan AMT cadangan yang selama ini belum bekerja untuk mengantisipasi kejadian yang terburuk. Sebanyak 400 AMT cadangan dari Jabodetabek dan 600 dari daerah telah dikerahkan dan dikumpulkan di TBBM Plumpamg. Ternyata isu mogok besar-besaran 4 November bertepatan dengan demo yang skalanya lebih besar tidak terjadi. AMT yang mogok berkisar 40 hingga 100 orang, sehingga sebenarnya proses distribusi tetap berlangsung normal dan tetap aman. Memang pada puncak aksi demo sempat membuat beberapa armada truk tanki tertahan di pintu keluar (Get Out), tetapi setelah PT PPN meminta aparat kepolisian menghalau aksi para AMT yang berdemo,armada truk tanki dapat keluar dengan aman dan tetap mendistribusikan BBM ke SPBU-SPBU dengan tanpa gangguan.
PERAN AMT Penting tapi mogok bukan alasan
Menurut Bpk. Bahtra Insan peran AMT sangat penting dalam mendistribusikan BBM kepada masyarakat, tetapi mogok kerja sebagai alasan untuk menuntut yang bukan haknya menurut beliau adalah salah. Perasaan bangga dan bersyukur sebagai AMT yang mendistribusikan BBM ke masyarakat tercermin dari pengakuan Pak Agus dan Pak Soleh, para AMT yang sempat kami temui dan wawancara di Plumpang. Pak Agus, asal Palembang, mengatakan  tetap mengaku sebagai crew driver BBM dan tidak mengaku-ngaku sebagai karyawan Pertamina jika ditanya apa pekerjaannya. Pria lulusan S1 Ekonomi yang tinggal di Bogor ini sudah bergabung sejak tahun 2007,  merasa perlakuan PT Pertamina melalui perusahaan PT SSS sebagai perusahaan Vendor sudah sangat baik. Terbukti ketika mengalami kecelakaan kerja, ia tidak mengeluarkan biaya sepeserpun, karena semua ditanggung oleh perusahaan. Bagi Pak Agus, meski telah berganti lebih dari 2 kali perusahaan vendor, pekerjaan sebagai AMT sangat disyukuri karena penghasilannya setiap tahun meningkat, baik karena UMP yang naik maupun adanya uang performance yang dirasakan memicu semangatnya untuk tetap bekerja dengan baik.
Demikian juga Pak Soleh, AMT asal Indramayu yang telah memiliki 2 orang anak dan sudah bergabung menjadi AMT sejak tahun 2007. Pak Soleh menilai pekerjaan AMT sebagai sebuah pekerjaan yang patut disyukuri karena ia mampu menyekolahkan anak-anaknya, dan saat ini putrinya yang pertama sudah duduk di bangku SLTA. Ketika ditanya mengenai unjuk rasa dan aksi demo yang dilakukan oleh kawan-kawannya sesama AMT, pak Soleh mengaku banyak mendapat curhat dari kawan-kawan yang menyesal telah ikut-ikut demo. Karena rata-rata para AMT tinggal berdekatan di sekitar depo Plumpang, banyak juga AMT yang mengatakan ingin kembali dan berharap dapat tetap dipekerjakan.
Menurut pak Bahtra, isu mogok dan unjuk rasa ini telah menghabiskan banyak biaya, karena Pertamina menganggap distribusi BBM adalah hal yang sangat sensitive. Tidak ada toleransi bagi mereka yang mencoba-coba mengganggu jalannya distribusi BBM karena itu adalah tugas dari negara dan PT PPN wajib mengamankan tugas itu berapapun biayanya. Jika saat ini PT PPN belum mengambil sikap tegas dan masih mau melakukan temu bicara, hal itu dilakukan karena PT Pertamina mengedepankan rasa kekeluargaan. Tetapi jika mengingat aksi demo ini sudah dilakukan lebih dari 2 minggu dan akibatnya AMT yang melakukan demo tidak melaksanakan perkerjaannya, tentu saja akan mendapat konsekwensi sesuai kontrak yang sesungguhnya akan segera berakhir di bulan Desember mendatang.

Sesungguhnya saya menjadi mengerti mengapa seharusnya AMT lebih bersyukur dibanding menuntut apa yang sebenarnya bukan hak mereka. Jika saja mereka mau bercermin kepada awak AMT yang telah bertahun-tahun bahkan belasan tahun bekerja, apa yang mereka dapatkan terbukti lebih baik daripada teman seprofesi yang bekerja di tempat lain.

Sabtu, 05 November 2016

TANGKAL Kolesterol Untuk Indonesia Sehat

Hadir dalam acara yang mengajak masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat adalah sesuatu yang menyenangkan. 

Saat usia muda, kita cenderung melupakan merawat kesehatan. Merasa muda, kuat dan sehat. Padahal itu hanya perasaan. Kenyataan hidup bukanlah perasaan. Mengejar target, ingin menjadi yang terbaik, berusaha semaksimal mungkin, cenderung membuat lupa bagaimana menjalani hidup yang sehat. Pola hidup sehat adalah pola yang sederhana. Makan teratur dalam jumlah cukup. Olahraga dan jalani hidup dengan enjoy.

Kenyataannya, saat kita mengejar target atau di kejar laporan kerjaan, kegiatan makan menjadi yang terlupakan. Sesekali, barangkali tidak apa-apa. Tapi kita tersadar manakala penyakit datang. Padahal kalau mau jujur, penyakit datang, semacam peringatan tubuh yang minta diperhatikan.

Atau sebaliknya karena jam makan terlewati, maka kita makan berlebihan. Pola makan menjadi kacau dan asupan makananpun tidak terkontrol. Tekanan pekerjaan atau target-target yang kita tentukan, berbalik menjadi sesuatu yang menekan dan akhirnya stress. Lalu penyakit silih berganti, rajin mengunjungi kita. Mulai dari maag, tahu-tahu kolesterol meningkat, eh si jantung ikut-ikutan mogok. Lewat acara CholesTERROR FREE Festival, Kalbe Farma mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan melakukan pencegahan kolesterol tinggi  lewat TANGKAL

Apa yang saya tuliskan adalah apa yang saya dengar dari narasumber yang memberi paparan santai ringan namun penuh kejutan di acara Press Conference di sela-sela Acara CholesTERROR FREE Festival, di Ecovention Ancol, Minggu 30 Oktober 2016.



Ke empat pembicara yang terlihat segar-Sehat dan Bugar memberikan pemamaparan dengan santai namun sarat pesan positif. Ke empatnya adalah:

1. Vito A. Damay, Sp. JP, M.Kes, FIHA, FICA, dari KlikDokter.com
2. Prof Dr. dr. Budhi Setianto, Sp.JP (K) dari Yayasan Jantung Indonesia
3. Ongkie TedjasuryaManaging Director Kalbe Nutritional
4. Mr Olavi, Kalbe Nutritionals

Vito A. Damay, Sp. JP, M.Kes, FIHA, FICA, dari KlikDokter.com mengingatkan apa yang disebut seragan jantung mendadak bukanlah sesuatu yang mendadak. Pola makan dan gaya hidup menahun mempengaruhi metabolisme tubuh. Sehingga ketika terjadi penyempitan pembuluh darah, bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba. Yang perlu diwaspadai adalah saat jantung tiba-tiba berhenti mendadak karena penyempitan pembuluh darah yang sudah terjadi bertahun-tahun. Kita tidak pernah tahun, kapan kekuatan jantung terhenti memompa karena penyempitan pembuluh darah tadi.

Kita lupa saat sore-sore duduk ngemil aneka gorengan. Atau saat menikmati martabak manis dan kopi saat hujan turun. Bahwa metabolisma tubuh memiliki keterbatasan.  Prof Dr. dr. Budhi Setianto, Sp.JP (K) dari Yayasan Jantung Indonesia yang juga mentor dan gur dari dr. Vito membenarkan apa yang disampaikan Dr. Vito. Prof. Budi mengingatkan kita untuk menjalani hidup dengan seimbang. Kerja keras, makan dan istirahat cukup jangan lupa berdoa. Ya sesederhana itu. Tapi kenyataan prakteknya nggak sesederhana itu.

Bicara Kolesterol tinggi dan jantung adalah dua penyakit yang datang karena gaya hidup. Jika selama ini kita beranggapan, keduanya datang di saat usia tinggi, kenyataannya tidak demikian. Fakta menunjukan  stroke dan jantung yang disebabkan kolesterol tinggi juga hingga pada oarng dengan usia muda. Memang berdasarkan data, Kaum pria berpeluang terkena stroke dan jantung di atas usia 40 an dan Perempuan di atas usia 50 an. Ini menunjukan perempuan lebih kuat. 


Kalbe Farma memproduksi Nutrive benecol dalam bentuk Minuman siap saji dan minuman cerelia. Nutrive benecol mengandung Plant stanol ester. Pengkonsumsian nutrive benecol secara teratur selama 2-3 minggu terbukti mampu menurunkan kolesterol. Terkena penyakit diuia muda akan sangat menggangu produktifitas. Dalam cakupan yang lebih luas, bangsa dan negara akan terpengaruh jika produktifitas terganggu karena gangguan kesehatan.

Ongkie TedjasuryaManaging Director Kalbe Nutritional mengajak masyarakat untuk Mencegah Kolesterol dengan TANGKAL. TANGKAL bukanlah sebuah program, melainkan sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk kembali menjalani pola hidup sehat.





Ayo Indonesia TANGKAL Kolesterol. Untuk Indonesia sehat, bersama kita pasti bisa. Mulai dengan diri sendiri dan keluarga. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat berperan penting menjadi role model bagi lingkungan. Masyarakat sehat, negara kuat.









Selasa, 11 Oktober 2016

Me vs Mami, sitkom di tanah melayu


Sebuah drama komedi yang dibintangi Cut Mini akan hadir sebagai alternative hiburan bagi keluarga di bioskop XXI Oktober ini. Cerita yang bertumpu pada kekuatan karakter Cut Mini akan membawa penonton dalam alur yang kocak, menggemaskan tapi juga menjengkelkan.
Tidak banak artis yang memiliki karakter kuat seperti Cut Mini, yang seringkali membuat lawanmainnya terkaget-kaget, apalagi dengan jam ternbang yang masih minim seperti Dimas Aditya yang berperan sebagai Rio atau Iris Bela yang berperan sebagai Mira, putrid semata wayang Maudy (Cut Mini).
Sumatera Barat dan dialek Melayu jadi bumbu yang menarik dalam film ini, selain jadi tempat shooting sebagian besar film ini, sepertinya “berlagak” melayu jadi andalan untuk mengocok perut yang cukup berhasil.
Sutradara Ody C Harahap, penulis scenario Vera Varidia dan MNC Pictures mencoba menyelipkan sedikit kejutan di akhir cerita yang membawa penonton menduga-duga, apakah ada sekuel setelah film ini. Bisa jadi akhir cerita yang menggantung memang diharapkan sutradara agar penonton penasaran, apa sebenarnya akhir konflik yang dibangun akibat ketidak harmonisan hubungan antara Mira, Mami dan mantan suaminya.

Semua dialek dan spontanitas yang didominasi Cut Mini cukup membuat penonton tersenyum hingga akhir cerita. Film ini layak ditonton bersama keluarga,  dan belajar bagaimana menjalin hubungan antara orangtua dan anak, atau memahami keinginan anak dengan kacamata yang berbeda, bukan hanya kebahagiaan versi orangtua yang sudah ketinggalan jaman.

Kamis, 21 Juli 2016

Nusantara Sehat, pengabdian dokter dan dokter gigi di daerah terpencil

Profesi seorang dokter di mata masyarakat umumnya sebuah profesi yang menjanjikan kemakmuran, kemewahan dan mudahnya mendapatkan uang. Jarang orang membayangkan seorang dokter hidup pas-pasan atau sederhana, meski hanya seorang dokter umum, apalagi jika membayangkan kehidupan seorang dokter spesialis.
Image seorang dokter yang hidup berkecukupan atau mewah dianggap wajar dengan lamanya waktu kuliah, mahalnya biaya kuliah di fakultas kedokteran dan jalan yang harus ditempuh cukup berliku disbanding seorang PNS biasa. Belum lagi seorang dokter diwajibkan menjalani praktek kerja lapangan di daerah, daerah terpencil atau sangat terpencil dengan jangka waktu tertentu.
Saat ini populasi dokter di Indonesia 1:2500 yang artinya 1 orang dokter melayani sedikitnya 2500 pasien. Dari angka rasio tersebut sebenarnya kebutuhan dokter di Indonesia terbilang cukup. Yang menjadi masalah penyebaran dokter di Indonesia tidak merata, misal di Jakarta jumlah dokter 157 untuk melayani 100.000 orang, yang perbandingannya sangat jauh berbeda dengan di daerah dimana 1 orang dokter harus melayani lebih dari 10.000 orang.
Hal itu disampaikan  Drg. Usman Sumantri M.Sc Kepala Badan PPSDMK Kementerian Kesehatan dalam diskusi publik Nusantara Sehat : Karir dokter dan dokter gigi di era JKN beberapa hari lalu di gedung Adiyatma Kementerian Kesehatan Jakarta. Dalam diskusi yang dipandu Maman Suherman “sang Notulen” dan Ira Koesno diikuti berbagai lapisan masyarakat, alumni dokter, Tenaga medis pemerintah dan swasta, Fakultas-fakultas kedokteran dan lain-lain.
Diskusi ini menyoroti peranan pemerintah dalam mendistribusikan dokter dan tenaga medis di daerah terutama di daerah terpencil untuk memberikan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat. Pemerataan tenaga kesehatan mulai dari dokter, bidan, dokter gigi, analis kesehatan dan tenaga-tenaga medis lain yang diberi nama Nusantara Sehat adalah bentukan team kesehatan yang idenya digulirkan oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek, sebagai alternatif menggantikan tenaga dokter PTT yang segera berakhir pelaksanaannya.
Penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim (Nusantara Sehat) merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kesehatan untuk memperkuat pelayanan kesehatan di Puskesmas di Daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK). Tahun 2015 lalu telah ditempatkan 120 tim tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter,dokter gigi,perawat,bidan,tenaga gizi,ahli gizi, laboratorium medik,tenaga kesehatan lingkungan,tenaga farmasi dan tenaga kesehatan masyarakat di 120 Puskesmas di DTPK.
Sayangnya penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim (Nusantara Sehat)  masih memiliki kelemahan dimana tenaga medis dokter dan dokter gigi masih kekurangan peminat, sehingga di beberapa daerah tim yang bekerja ada yang tidak disertai dokter atau dokter gigi. Sebenarnya penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim (Nusantara Sehat) memiliki kelebihan dibanding program dokter PTT yang selama ini dilaksanakan. Kelebihannya dengan berbasis tim, maka tenaga pelayan kesehatan menjadi lebih lengkap.
Selain itu sebelum diberangkatkan mereka diberikan training dan pelatihan selama 5 minggu. Tim peserta Nusantara Sehat diberikan pelatihan bela negara dan menjalani pelatihan semi militer selain memperkuat kemampuan medis yang sudah menjadi modal dasar peserta. Bahkan, mereka diajarkan saat harus berada di tengah medan perang, letusan senjata api seperti  melatih kemampuan mereka merayap, berguling untuk menyelamatkan diri. Ini dilakukan mengingat mereka akan ditempatkan di Puskesmasyang berada di perbatasan negara lain. Walau demikian,Puskesmas yang mereka tempati aman. Menteri Kesehatan RI Prof Dr dr Nila Moeloek, SpM(K) yang datang terlambat dalam diskusi, itu karena harus mengadakan jumpa pers berkaitan vaksin palsu, mengatakan Nusantara Sehat diharap dapat menekan beberapa masalah kesehatan yang masih tinggi. Angka kematian ibu, angka kematian bayi, gizi buruk, obesitas, dan penyakit tidak menular adalah contoh masalah yang diharapkan bisa diantisipasi.
Menteri Nila Moeloek dan DrG. Usman Sumantri dalam diskusi publik Nusantara Sehat. foto: Fauzi Nurhasan
Dr. Mari S Purba yang berdinas di distrik Minati Kabupaten Boven Digul menjadi salah seorang yang memberikan kesaksian suka dukanya menjalani tugas sebagai pelayan kesehatan bersama Team Nusantara Sehat selama 2 tahun. Sebelum menjalani sebagai tenaga medis team nusantara Sehat, dr Mari Purba masih bertugas sebagai tenaga medis di salah satu rumah sakit swasta di Medan. Pilihan menjadi tim Nusantara Sehat adalah keinginannya untuk mengabdi kepada masyarakat terpencil yang masih sangat kurang mendapatkan fasilitas kesehatan. Hal yang sama juga diakui oleh Dr Firman Budi yang bertugas di  Distrik Iwur, Kabupaten Pegunungan Bintang. Meski dalam penugasannya sempat mengalami sakit malaria dan harus dievakuasi ke rumah sakit Yowari Jayapura. Menurut Firman, pelatihan bela Negara yang diterimanya selama training Nusantara sehat mempertebal keinginannya mengabdi untuk masyarakat di daerah terpencil.
Hal yang kemudian muncul dalam diskusi publik Nusantara sehat adanya keluhan akan kelanjutan karir dokter para peserta tim Nusantara Sehat yang masih belum jelas, meski sebelumnya telah dijanjikan adanya beasiswa dan kemudahan untuk menjadi CPNS dan sebagainya. Nasib yang belum jelas ini memang sedang digodok dan diupayakan oleh Kementerian Kesehatan. Beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan ternyata tidak terlalu berarti karena peserta Nusantara sehat tidak secara otomatis dapat langsung diterima untuk melanjutkan menjadi dokter spesialis. Mereka seperti dokter-dokter lain harus menjalani test dan harus lulus test agar dapat melanjutkan jenjang pendidikannya.
Sebagian peserta diskusi mengharapkan adanya MOU antar Kemenkes dengan Dirjen Ristek Dikti agar para peserta Nusantara Sehat yang sudah menyelesaikan tugasnya mendapat kemudahan untuk melanjutkan jenjang pendidikan spesialis kedokteran. Dalam kesempatan diskusi, seraya bercanda Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, barangkali saja peserta Nusantara Sehat, karena masih muda bisa melupakan kekasih hati yang ditinggalkan di kota dan mendapat jodoh di tempat tugasnya, agar pengabdiannya bisa berlangsung lebih lama.”Tapi kalau nggak jodoh ya, ngak apa-apa, kalau kembali dan mau jadi PNS, Kemenkes akan berupaya membantu” jelasnya, yang kemudian meninggalkan ruangan karena harus menghadiri siding kabinet bersama Presiden.
Diakhir diskusi, notulen Maman Suherman membacakan harapan program Nusantara Sehat agar para dokter dan dokter gigi mau dan bersedia menutup kekosongan tenaga kesehatan khususnya di daerah terpencil Indonesia sebagai upaya meningkatlkan dan pemerataan pelayanan kesehatan di Indonesia.


Kamis, 14 Juli 2016

Mengendalikan harga daging sapi? Koperasi peternakan sapi pasti bisa

Menjelang bulan Ramadhan lalu, Presiden Jokowi mengatakan kedatangan ratusan ekor sapi dari NTT akan dapat menurunkan harga daging sapi ke kisaran Rp70.000 – 80.000/kg. Harga itu diperkirakan dapat dicapai karena harga daging sapi hidup berkisar Rp 35.000- 37.000/kg.
Hitung-hitungan presiden Jokowibarangkali bisa disebut sebagai harga yang realistis, meski pada akhirnya banyak yang mengatakan harga itu mustahil bisa dicapai. Kenyataannya memang menjelang lebaran harga daging sapi tetap melonjak mencapai diatas Rp 100.000/kg, bahkan ada yang mencapai Rp130.000/kg. Akhirnya Kementrian Perdagangan membuka keran impor daging sapi untuk menekan naiknya harga daging dan menjual daging impor dengan kisaran harga Rp85.000/kg.
Sebenarnya mengapa harga daging sapi begitu sulit untuk dikendalikan, diatur dan ditekan mencapai harga ideal konsumsi masyarakat? Mungkin harga ideal benar Rp85.000/kg, tetapi mestinya harga ideal itu bisa dicapai juga untuk harga daging sapi local, bukan daging sapi impor. Mengapa daging sapi local selalu lebih mahal dibandingkan harga daging sapi impor?
Program Pemerintah dengan menggunakan kapal angkut khusus ternak yang dapat mengangkut sekitar 500 ekor ternak menjadi andalan untuk mengatasi kurangnya pasokan daging sapi yang sebenarnya lebih banyak dikonsumsi masyarakat Jabodetabek. Kapal Camara Nusantara I berhasil membawa 300 ekor sapi dari Kupang, NTT dan 200 sapi Ongole dari Sumba.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengklaim pengangkutan ternak dengan kapal, bisa menurunkan biaya angkut kapal. Dikatakan dengan pengangkutan lewat laut, biaya angkut bisa ditekan dari Rp1,8 juta per ekor menjadi Rp320 ribu per ekor. "Yang kedua, (susutnya) bobot menjadi turun dari 20 persen menjadi tiga persen," Kata Menteri Pertanian.
Mari sekarang kita analisa, benarkah mengangkut menggunakan kapal ternak sudah efisien dan dapat menurunkan harga daging sapi di Jabodetabek?
Harga daging sapi di petani NTT berkisar Rp 30.000/kg timbang hidup dengan biaya angkut  Rp2000-3000/kg sampai di karantina. Dengan biaya angkut Rp320.000 ekor maka untuk 1 ekor sapi harga beli dan siap diangkut ke Jakarta berkisar antara Rp 10.500 ribu – 11juta. Biaya pakan selama 5 hari dan resiko susut sebesar 5 % maka biaya tambahannya berkisar sekitar 1 juta (susut Rp 525.000 dan biaya pakan Rp475.000), maka kira-kira harga yang harus dibayar sekitar Rp 12 juta.
Perhitungan harga jual karkas daging sapi adalah 50% dari bobot sapi, karena selebihnya berupa kulit, tulang dan jeroan yang harganya jauh dibawah harga dagingnya. Jadi 50% dari 285kg X Rp85,000= Rp12.112.500. Pedagang masih untung Rp 112.500. ditambah sisa karkas yang rata-rata dijual Rp 25000 X 142.5 kg= Rp 3.562.500. Maka rata-rata keuntungan yang masih bisa diperoleh sebesar Rp 3.673.500.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan peneliti dari Fakultas Pertanian UNPAD tahun 2015 masih ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan seorang pedagang besar dari RPH sampai ke pasar. Biaya-biaya itu mulai dari sewa mobil,upah supir, upah tukang angkut, sewa tempat di RPH, retribusi potong, biaya potong, biaya menguliti dan membersihkan dan upah pemotongan yang mencapai Rp965.000/ekor. Jadi keuntungan Rp 3.673.500 – 965.000= Rp 2.708.500/ekor. Seandainya rata-rata untuk mengangkut sapi dari NTT sampai ke RPH Cakung dan dikirim ke pasar memakan waktu + 7 hari, maka seorang pedagang rata-rata mendapatkan penghasilan sekitar Rp 300-350 ribu/hari. Melihat perhitungan demikian, maka tidak heran banyak pedagang daging sapi yang mengatakan mustahil menjual dengan harga Rp 85.000/kg, apalagi dengan berbagai resiko yang harus dihadapi, belum lagi seandainya sapi itu mati diperjalanan.
KOPERASI sebagai mitra petani dan pedagang sapi.
Dengan permasalahan daerah penghasil sapi yang rata-rata jauh dari Jakarta, sedang konsumsi terbesar adalah masyarakat dan industry di sekitar Jabodetabek, maka perlu dicari solusi untuk memangkas biaya dan resiko agar daging sapi yang diterima masyarakat bisa relative ideal dari segi harga dan mutu. Mengkonsumsi daging sapi lokal berarti juga menyejahterakan peternak-peternak sapi. Berbeda dengan mengkonsumsi daging sapi impor yang lebih menguntungkan para pengusaha dan importer. Terlebih lagi dengan mengkonsumsi daging sapi lokal menunjukkan bahwa kualitas daging sapi lokal tidak lebih buruk dibandingkan daging sapi impor.
Koperasi harus didirikan di pusat-pusat peternakan sapi  seperti di Jawa Timur, Jawa  Tengah, NTT, NTB Bali atau daerah-daerah lain. Koperasi yang harus didirikan bertujuan menyiapkan infrastruktur agar masyarakat yang memerlukan daging sapi memperolehnya lebih mudah, lebih murah dan lebih cepat. Jika daerah penghasil sapi letaknya jauh dari Jakarta atau Jabodetabek, mengapa RPHnya harus ada di Jakarta atau di Jabodetabek. Mengapa Koperasi tidak mendirikan RPH-RPH di Jawa Timur, Jawa Tengah, NTT atau NTB. Jika Koperasi mendirikan RPH di pusat-pusat peternakan yang letaknya tidak jauh dari peternakan, maka efisiensi biaya di RPH dapat ditekan seminimal mungkin. Tidak perlu ada biaya sewa mobil,supir, biaya angkut, sewa tempat RPH dll. Barangkali hanya perlu retribusi dan ongkos potong.
Selain itu Koperasi bisa bekerjasama dalam pengawasan RPH yang didirikan sehingga sapi yang akan dipotong benar-benar sapi yang memenuhi syarat. Misal ketentuan berat minimum, sehat dan jantan. Dengan demikian maka dokter-dokter hewan juga bisa dikirim ke daerah-daerah untuk memelihara kesehatan sapi peternak sampai siap untuk dipotong..
Apa lagi yang bisa dikerjakan koperasi?
Australia bisa mengirim daging-daging sapi beku dalam bentuk potongan-potongan besar dan dijual dengan harga yang lebih murah dari daging sapi lokal. ArtinyaJika Australia bisa mengirim dan menjual dengan harga murah, maka Kop[erasi juga bisa melakukan hal yang sama. Artinya perlu membangun Rumah pendingin (Cool storage) yang mampu menampung daging-daging sapi yang telah dipotong. Cool storage dengan kapasitas 20-50 ton (sesuai dengan kapasitas potong per hari/minggu) akan menjadi tempat penyimpanan sementara sebelum dikirim ke daerrah-daerah yang membutuhkan terutama Jakarta/Jabodetabek. Pengiriman bisa dilakukan dengan truck container berpendingin yang mampu menjaga kualitas daging hingga beberapa hari bahkan minggu.
Dengan pengepakan (packaging) yang baik maka daging-daging sapi itu dapat dikirim dan sudah terseleksi sesuai dengan potongan, kaki depan, kaki belakang, rib, tenderloin, sirloin, hati bahkan sampai kulit dan tulang belulangnya. Dengan dipilah-pilah sesuai potongan, maka sejak awal harga daging sudah bisa ditentukan oleh koperasi. Pedagang besar yang membeli dari koperasi bisa mendapat harga yang pantas untuk setiap kualifikasi daging sesuai dengan mutu potongan daging.
Masih adakah yang bisa dilakukan koperasi?
Setelah menguasai di bagian peternakan, dan RPH serta penyimpanannya, Koperasi bisa mendirikan divisi angkutan dan transportasi. Pengangkutan bisa menggunakan kontainer 20 F atau 40 F, yang pasti jumlah yang diangkut akan menjadi lebih banyak dengan resiko yang lebih kecil dibandingkankan mengangkut sapi hidup. Setelah dibekukan, daya susut daging bahkan mungkin bisa seperti target dari Menteri Pertanian yang besarnya 3%.
Selain itu, seandainya para pedagang besar tidak mau menampung daging dari koperasi, Koperasi bisa menyiapkan divisi pemasaran yang memasok daging sapi langsung ke pasar, industri restoran atau industri makanan olahan.  Koperasi akhirnya benar-benar bisa melakukan kegiatan dari hulu hingga hilir dalam mengatasi problema daging sapi yang tidak pernah kunjung selesai.
Reformasi dan Revitailasi Koperasi peternakan khususnya peternakan sapi bisa menjadi alternative yang baik dalam mengendalikan, mengatur dan menekan harga daging sapi sampai pada tingkat yang ideal. Bahkan dengan reformasi dan revitalisasi koperasi peternakan, bukan tidak mungkin Koperasi akan mampu menjadi eksportir daging sapi ke mancanegara, dan daging sapi Indonesia akan merajai perdagangan di Asia bahkan dunia.
Catatan.

Struktur biaya dan Margin dari RPH ke Pedagang Besar, penelitian oleh Zahra Nur Amirah, Maman Paturochman, Adjat Sudrajat Masdar; Fakultas Peternakan UNPAD, Alumni Fakultas Peternakan UNPAD thn 2015, Staf Pengajar Fakultas Peternakan UNPAD- Analisis Rantai Pasok Daging Sapi

Minggu, 19 Juni 2016

ANTI DBD, Vaksin Belum Ada, JUMANTIK jadi alternative preventif

Ketika mendengar symposium peringatan ASEAN Dengue Day ke 6, 15 Juni 2016 lalu di Grand Sahid Jaya hotel di Jakarta, isu yang saya dengar adalah peluncuran vaksin DBD. Ditemukannya vaksin DBD adalah sesuatu yang membuat saya takjub, karena sebagai orang tua, penyakit DBD adalah penyakit yang mengerikan, terutama bila menjangkit kepada anak-anak.
Bagi saya penyakit DBD atau demam berdarah adalah penyakit yang termasuk silent killer, penyakit yang mematikan secara diam-diam. Betapa tidak, penderita DBD, terutama anak-anak, gejalanya seperti panas biasa, demam atau pusing-pusing yang menyertai. Karena gejalanya yang hanya mirip-mirip penyakit panas pada umumnya, maka orang tua kebanyakan hanya akan memberi obat turun panas dan pain killer untuk meredakan panas dan pusingnya.
Jarang orang tua yang berinisiatif untuk memeriksa apakah ada ruam atau bintik-bintik yang menyertai (selain banyak yang tidak paham caranya) atau langsung membawa ke dokter. Biasanya setelah demam lebih dari 2 atau 3 hari, barulah dibawa ke puskesmas atau ke dokter untuk memeriksakan penyakitnya. Sering akhirnya orangtua terlambat memeriksakan ke dokter dan menangani secara serius, sehingga sudah tidak bisa diobati akhirnya meninggal. Inilah yang saya sebut dengan silent killer, penyakit yang mematikan, akibat kurangnya pemahaman dan lebih sering terlambat menanganinya.
Belum lagi penyakit ini ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti yang sangat mudah bersarang di rumah-rumah, dan tercatat sebagai jenis nyamuk yang paling cepat berkembang di dunia. Dari data WHO, Indonesia merupakan Negara ke-2  diantara 30 negara endemik yang memiliki kasus DBD. Meski angka kematian akibat penyakit ini hanya sekitar 1%, terlihat dari data 34 provinsi thn 2015, dengan penderita 129.179, yang meninggal sebanyak 1240 orang, pemerintah sering menetapkan kasus DBD sebagai kategori bahaya.  Laporan terakhir yang bisa dirangkum menjelang akhir Januari 2016 ini, DBD sedikitnya sudah masuk ketagori bahaya di 3 wilayah yang berbeda di Indonesia, yakni Jambi, Jombang, dan Bogor.
Sepanjang 50 tahun, penyakit DBD telah menginvasi lebih dari 100 negara sejak tahun 1970 yang hanya tercatat 9 negara, sehingga DBD termasuk sebagai penyakit dengan penyebaran tercepat di dunia. Dengan penyebaran yang demikian cepat dan angka kerugian akibat kematian dan kerugian ekonomi berdasar riset Sanofi Pasteur selama 10 tahun sejak tahun 2001 mencapai $1 milyar/tahun.
Untuk memerangi penyakit DBD di ASEAN,  dibentuk suatu kesepakatan yang dicanangkan dalam ASEAN Health Ministers Meeting 22 Juli 2011 di Singapura dengan menetapkan 15 Juni sebagai ASEAN Dengue Day. Indonesia bertindak sebagai tuan rumah dalam peluncuran ADD 2011 di Jakarta dengan tema “Jakarta Call for Action on Combating Dengue”. Tahun ini yang bertindak sebagai tuan rumah peringatan ADD adalah Negara Thailand.
Hj. Airin R D, walikota Tangsel bersama Prof Dr dr Sri Rejeki dalam ADD 2016

Peringatan ADD 2016 tahun ini memang belum bisa meluncurkan vaksin seperti isu yang saya dengar, tetapi setidaknya melalui ADD tahun ini, diingatkan kembali bahwa untuk memerangi DBD adalah dengan cara memerangi nyamuk aedes aegypty sebagai vector pembawa penyakit DBD. Dalam diskusi ini  Prof. Dr dr Sri Rejeki Hadinegoro Sp.A(K) selaku ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) mengatakan, hingga saat ini memang belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan serangan penyakit DBD. Pasien yang terserang penyakit DBD hanya dilakukan upaya pemberian cairan, mengurangi bahaya shock, dan asupan oksigen, karena seringnya pasien mengalami sesak napas. Ketidaktahuan pasien dan keluarga tentang penanganan dini dan penanganan dokter di rumah sakit sering mengakibatkan konflik, karena keluarga pasien menganggap bahwa pasien tidak ditangani dan diobati.  Bahkan seringkali pasien dibawa ke rumah sakit ketika kondisinya sudah sangat parah dan terjadi pendarahan atau pecahnya pembuluh darah yang mengakibatkan kematian.
Perang terhadap DBD dilakukan dengan gerakan 1 rumah 1 jumantik (juru Pemantau jentik) ditambah dengan program 3 M plus. Gerakan ini merupakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pencegahan perkembangbiakan nyamuk dengan memberantas jentik-jentiknya. Pembersihan sarang-sarang nyamuk seperti tempat penampungan air (water tank), bak mandi, tempat penampungan dispenser, tempat minum binatang peliharaan (burung, ayam, kelinci dll) dan tempat-tempat dimana air tergenang. Para Jumantik harus secara konsisten melakukan pengawasan secara berkala karena kemampuan nyamuk berkembang biak yang sangat cepat (7-10 hari). Di setiap rumah diharapkan kepala keluarga menjadi pemimpin dalam melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dan program 3 M plus, menguras, menutup dan mengubur serta langkah-langkah tambahan dengan menggunakan obat nyamuk/antinyamuk sesuai dosis dan petunjuk pemakaian pada kemasan; menggunakan kelambu saat tidur siang dan malam hari; menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, zodia; memelihara ikan yang dapat memakan jentik nyamuk pada kolam atau bak mandi; menghindari daerah gelap di dalam rumah agar tidak ditempati nyamuk dengan mengatur ventilasi dan pencahayaan; serta memberi bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
Walikota Tangerang Selatan. Hj. Airin Rachmi Diany membagi pengalaman gerakan 1 rumah 1 jumantik di Tangsel yang melibatkan 3 RW sebagai daerah percontohan nasional penanganan DBD. Di  RW 10, 12 dan 28 Perumahan Villa Inti Persada Pamulang, dibentuk pelatihan 450 mahasiswa sebagai kader Jumantik yang nantinya akan melatih warga untuk mencegah wabah DBD di tingkat RW. Hasil percontohan 3 RW di Tangsel itu menunjukkan angka indikator di Tangsel lebih rendah daripada indikator nasional. Angka indikator  nasional 49/100 artinya dari 100 ribu penduduk angka penderita maksimal 49, sedang di Tangsel angkanya 47/100.

Gerakan 1 rumah 1 jumantik yang menjadi program nasional pencegahan DBD adalah bentuk partisipasi masyarakat yang dihimpun secara berjenjang mulai dari Jumantik di tingkat rumah, kelompok RT, RW hingga tingkat yang lebih tinggi dengan mengumpulkan laporan dan data perkembangan dan pertumbuhan jentik nyamuk secara berkala. Dengan basis data ini diharapkan pencegahan secara dini Pemberantasan Sarang Nyamuk dapat mencegah mewabahnya DBD di tingkat masyarakat yang paling rendah.
Tulisan ini murni pendapat pribadi dan didukung oleh Sanofi group Indonesia 

Jumat, 17 Juni 2016

Memilih Asuransi, Memilih Teman Setia

Produk asuransi seharusnya menjadi sebuah kebutuhan primer setelah sandang pangan dan papan, karena melalui asuransi seseorang akan memiliki jaminan masa depan untuk dirinya sendiri maupun keluarga menjadi lebih pasti. Tetapi produk asuransi yang bisa melindungi seseorang ditentukan kredibel tidaknya perusahaan asuransi yang menjaminnya. Setelah tahun 2009 PT AIG life telah berubah menjadi PT AIA Financial  yang merupakan anak perusahaan dari AIA group, yang keberadaannya terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebagai perusahaan asuransi yang menempati peringkat ke dua di Indonesia, AIA finance memiliki berbagai produk asuransi yang dapat memberikan jaminan sesuai dengan kebutuhan nasabahnya. Thn 2014 lalu, AIA bahkan menempati peringkat ke 3 dalam hal Total Weighted Premium Income (TWPI) dengan pangsa pasar 10,3 persen dengan pertumbuhan sebesar 23% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 8.1 T.

Dalam sebuah diskusi di bilangan Jakarta Selatan Minggu 12 Juni lalu, Valuklik bekerjasama dengan AIA Finance mengambil tema BLOGGING and BEYOND. How to optimized your own blog. Dalam diskusi itu hadir pembicara Fritz Ananda, Marketing Bussines Partner AIA Finance, Sintaries Ni Jerindra, Co Founder Blogger Perempuan dan Alfred Lucky Chandra, SEO Manager Valuklik. Diskusi itu sendiri diikuti lebih dari 50 blogger yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya.
Sintaries dalam blog and Beyond foto Dian Anthie

Diskusi dalam rangka mengisi bulan puasa Ramadhan 1437H ini Sintaries, seorang praktisi media social dan CO founder Blogger perempuan menerangkan blogging atau nge-blog adalah sebuah kegiatan tulis menulis di media online yang sifatnya sangat personal. Kemampuan menulis seseorang sehingga dapat mengikat pembacanya, meningkatkan jumlah follower dan menaikkan ranking atau peringkat di mata agency, ditentukan dari beberapa hal seperti unik, segementasi dan beberapa hal lain. Sekitar 30 menit Sintaries mengupas berbagai hal yang berkaitan dengan dunia tulis menulis, media social dan personalitas blogger yang ditekuninya sejak beberapa tahun lalu, yang kemudian banyak mengundang pertanyaan dari para blogger yang hadir.

Sesi berikutnya yang diisi oleh Fritz Ananda, seorang Marketing Bussines Partner dari AIA menjelaskan betapa pentingnya seorang memiliki asuransi, baik yang masih jomblo, istilah yang dimaksudkan pada mereka yang masih belum berkeluarga, ataupun mereka yang telah memiliki pasangan hidup dan buah hati. Pentingnya asuransi di masa sekarang karena banyak hal terjadi yang dapat menyebabkan keuangan dan ekonomi seseorang menjadi jatuh, contoh sakit yang mengharuskan di rawat di rumah sakit atau kecelakaan. Banyak orang menabung atau menyisihkan hasil kerja kerasnya akhirnya jatuh bangkrut karena tidak memiliki proteksi atau asuransi. Uang yang disimpan akhirnya habis karena membiayai rumah sakit atau karena ha-hal tidak terduga lainnya.

Memiliki asuransi berarti seseorang telah melakukan perencanaan keuangan untuk menjamin masa depannya, memproteksi keluarga dan anak-anaknya, juga merealisasikan impian hidup lebih tenang, seimbang antara bekerja dan berinvestasi. Melalui asuransi seseorang dapat menentukan berapa besar proteksi yang diinginkan bagi dirinya, bagi keluarga dan anak-anak, serta besarnya investasi dengan harapan keuntungan financial yang akan diberikan di masa yang akan datang.

Fritz Ananda menggambarkan beberapa jenis asuransi yang dapat diambil seseorang untuk menjamin masa depannya, baik asuransi konvensional maupun yang berbentuk syariah. Indonesia dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia merupakan pangsa pasar yang sangat berarti bagi perkembangan asuransi syariah. Melalui AIA Sakinah Assurance, AIA fianance berusaha mewujudkan arti teman setia bagi para nasabahnya. AIA sakinah Assurance adalah jenis asuransi yang dapat memberikan 4 kata kunci sebagaimana seorang teman setia yaitu Tenang, Optimal, Tenteram dan Bahagia.

Teman setia akan selalu memberikan ketenangan, hal itu yang diberikan AIA Assurance, karena pengelolaan asuransi sesuai prinsip syariah, saling menolong, melindungi dan menanggung resiko atas sesame peserta  asuransi jiwa syariah. Sebagai teman setia AIA Sakinah Assurance juga berusaha memberikan sesuatu yang optimal, seperti  3 pilihan investasi yang pasti lebih baik dibanding investasi lain. AIA sakinah Assurance juga memberikan perasaan tenteram bagi peserta asuransi karena memberikan perlindungan jiwa dan kecelakaan serta perlindungan tambahan sesuai dengan kebutuhan. Dan yang terakhir setiap peserta AIA Sakinah akan memberikan kesempatan mendapatkan surplus underwriting setiap tahun, layaknya kado ulang tahun dari seorang teman setia.

Dalam kehidupan modern yang sangat ketat persaingannya, dimana seseorang menjadi lebih banyak bekerja dibanding istirahat atau sedikit berwisata sebagai penyeimbang kehidupan, orang menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit kritis seperti stroke, jantung atau penyakit lain. Lewat proteksi tambahan AIA Sakinah Assurance memberikan layanan asuransi kesehatan yang komprehensif yang memberikan penggantian biaya selama rawat inap di rumah sakit rekanan secara cashless, memberikan 100% santunan apabila terdiagnosa 32 penyakit kritis dan perlindungan terhadap cacat tetap dan penyakit kritis  dengan memberikan pembebasan pembayaran kontribusi apabila penderita menderita resiko.


Meski dalam istilah AIA Sakinah Assurance seperti Tabarru atau dana Rabarru agak sedikit berbeda dengan istilah asuransi konvensional, tetapi yang lebih penting adalah manfaat yang dijamin oleh AIA Sakinah Assurance sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam agama Islam, demikain penjelasan penutup dari Fritz Ananda dalam diskusi sore itu. 

Selasa, 14 Juni 2016

Untuk Angelina, stop Child abuse

Ketika kasus pembunuhan Engeline, sosok perempuan mungil berusia 9 tahun terkuak di media tahun lalu, publik kini semakin miris karena gelombang kekerasan kepada anak dan perempuan makin menjadi-jadi, makin sadis dan makin brutal. Peristiwa demi peristiwa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak intensitasnya semakin tinggi diberitakan di media cetak, televisi maupun di media sos
ial. Peristiwa Cangkul berdarah di Tangerang yang kemudian menjadi inpirasi bagi pelaku pemerkosaan  di Makasar menunjukkan perilaku kekerasan terhadap anak dan perempuan sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Sebuah kesempatan berdiskusi tentang anak berkaitan dengan kekerasan terhadap anak dan perempuan, baru saja digelar Ramadhan Bincang Anak 1437H bertemakan “ Ayo jadi sahabat anak”. Tema ini dirasa sangat pas ketika kekerasan terhadap anak ternyata secara tidak sadar dilakukan mulai dari rumah tangga, sekolah dan lingkungan. Terlebih lagi di sekolah, dimana tempat anak memperoleh perlindungan, kenyamanan dan kesempatan mendapatkan ilmu pengetahuan dalam suasana yang menggembirakan, ternyata yang terjadi adalah kebalikannya. Kini seorang anak pergi ke sekolah dengan menyandang beban yang sangat berat, buku-buku tak mampu lagi terangkut dalam sebuah tas, melainkan dalam bentuk koper. Beban pelajaran yang sangat banyak dengan tuntutan semua harus dikuasai sesuai kemauan guru, bahkan dengan kesempatan bermain dan berekspresi yang sangat kurang akibat fasilitas yang minim dari sekolah.
Beberapa fakta yang mencengangkan ini diungkap oleh Kak Seto Mulyadi, pakar psikologi anak yang telah berkecimpung lebih dari 46 tahun dalam pendidikan TK (taman Kanak-kanak). Kini anak-anak pergi ke sekolah dengan perasaan stress yang tinggi. Beban PR dari guru-guru yang kadang tidak berimbang dengan kemampuan siswa. Satu guru memahami satu atau 2 mata pelajaran, tetapi seorang siswa diharuskan memahami semua mata pelajaran sesuai dengan kurikulum, sehingga muncul anggapan kurikulum pendidikan di Indonesia kurang berpihak pada hak anak.
Sebuah fakta yang sangat mengejutkan ketika diungkapnya jumlah warga binaan lembaga pemasyarakatan menempati 3 besar adalah para pelaku kekerasan terhadap anak dan perempuan. Fakta ini mengungkapkan betapa kekerasan yang terjadi pada anak dan perempuan akibat dari kurangnya kepedulian dan tanggung jawab masyarakat terhadap anak. Ketidaktahuan atau ketidakpedulian terhadap 4 hak dasar  anak seperti hak hidup, hak tumbuh dan berkembang, hak perlindungan dan hak berpartisipasi mengakibatkan pola asuh anak mulai dari rumah tangga, sekolah dan lingkungan tidak lagi di dasari pada pemenuhan hak anak tersebut.
Solusi yang dikedepankan dalam pola asuh dan mendidik anak menurut Kak Seto, adalah mendidik dengan CINTA. Orangtua dituntut menjadi artis multi talenta yang perannya lebih pada sahabat anak, bukan hanya sebagai orang tua. Dengan menjadi sahabat anak, maka orang tua dituntut untuk kreatif sebagai penyanyi, pendongeng, pelawak, pesulap atau sebagai ilmuwan.  Kak Seto yang kini didaulat kembali sebagai Ketua Komnas Anak Era Baru mencanangkan pembentukan Satgas Perlindungan Anak hingga tingkat RT/RW seluruh Indonesia dalam rangka mensosialisaikan “Jadi Sahabat Anak”.

Kekerasan anak terhadap Angeline yang dituangkan dalam film UNTUK ANGELINE mencoba mengadaptasi fakta persidangan dalam kisah tragis dan mengenaskan yang menimpa Engeline di Surabaya thn 2015 lalu. Film yang dibuat dalam rangka Hari Anak Nasional bulan Juli yad akan tayang tgl 21 Juli secara nasional. Film ini didukung banyak tokoh dan artis ternama seperti Kinaryosi, Ratna Riantiarno, Kak Seto dan Dewi Hughes. Naomi Ivo berperan sebagai Angeline.

Selasa, 07 Juni 2016

Lewat Pro Sehat, bimbingan untuk Ibu Hamil jadi lebih Optimal

Sebuah aplikasi berbasis android  yang mengedepankan pelayanan kesehatan dan info tentang kesehatan yang dipandu oleh dokter-dokter terbaik di Indonesia kini bisa menjadi pilihan para pengguna smartphone dengan nama PRO SEHAT. Pro Sehat yang ikut berpartisipasi dalam Perayaan hari Pendidikan Nasional di Jakarta beberapa waktu lalu menyelenggarakan sebuah diskusi bersama dr. Bram Pradipta SpOG di kawasan Senayan dengan mengambil tema Ibu Pintar Mencapai Kehamilan Optimal.

Dalam diskusi itu, dr Bram Pradipta menerangkan perlunya asupan gizi yang maksimal dan nutrisi yang cukup agar kehamilan yang dialami dapat terjaga dengan baik dari bulan ke bulan hingga saat melahirkan. Pentingnya asupan gizi dan nutrisi yang baik agar kesehatan sang ibu tetap terjaga dan perkembangan janin dan pertumbuhan otaknya juga terpenuhi.

Ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan selama masa kehamilan seperti kebutuhan asam folat dan kalsium tulang. Beberapa kondisi seperti osteoporosis selama kehamilan bisa terjadi karena kurangnya konsumsi kalsium tulang. Kebutuhan kalsium selama hamil jauh lenbbih tinggi dibandingkan dengan keadaan biasa. Juga perlu diperhatikan untuk tidak mengkonsumsi kopi agar penyerapan kalsium tidak terhambat.
Diskusi yang melibatkan sejumlah ibu-ibu dan para blogger juga dilanjutkan dengan sosialisasi Pro Sehat sebagai aplikasi yang dapat membantu mendapatklan informasi kesehatan terutama tentang masalah kehamilan yang akan dijawab secara langsung oleh dokter-dokter yang telah bergabung sebagai mitra Pro Sehat. Dr. Gregorius Bimantoro sebagai founder dari Pro Sehat memberikan penjelasan tentang aplikasi yang fokus pada aplikasi kesehatan Indonesia dengan fitur tanya dokter, cek harga obat, dan pengantaran obat atau sering disebut apotik online yang lengkap

Dalam kesempatan menjelaskan Pro Sehat Dr Bimo panggilan akrabnya  memperkenalkan 2 fitur terbaru  dari Pro Sehat yaitu Tanya Dokter dan Apoteker di dalam tab Tanya Pro Sehat dan Info Kesehatan. Dalam fitur terbaru Tanya Dokter dan Apoteker didukung sekitar 300 dokter yang siap menjawab berbagai keluhan yang diderita pasien. Selain itu fitur ini juga menyediakan tempat bagi pengguna untuk menanyakan perihal status pesanan dan pertanyaan mengenai produk dan obat. Fitur lain Info Kesehatan adalah fitur yang berisi artikel kesehatan, penyakit kronis dan gaya hidup sehat. Melalui fitur Info Kesehatan, para pengguna smartphone akan mendapatkan kemudahan mengakses informasi di manapun dan kapanpun.
Dr Bimo juga mengatakan fitur-fitur lama yang telah berjalan yang lebih dikenal dengan apotek online  tetap dapat digunakan dan tetap menjadi fitur yang diperlukan  seperti Foto Resep Obat
yang dapat digunakan untuk membeli obat sesuai dengan resep dari dokter tanpa perlu ke apotik. Cukup mengirimkan foto resep, maka pelayanan pengantaran obat yang diperlukan dapat dilakukan. Hal ini sangat diperlukan seandainya pasien berada di rumah sakit dan memerlukan obat untuk operasi sementara apotik yang lengkap tidak berada di sekitar rumah sakit. Validasi resep dokter itu dilakukan oleh tim yang dipimpin apoteker bersertifikat. Kemudian konfirmasi pengiriman obat dari rekanan apotek resmi.
Sebagai pelopor layanan pengantaran obat lengkap dan asli dari apotek resmi atau sering disebut apotik online, Pro Sehat memudahkan untuk mengecek harga obat bebas dan suplemen berdasarkan kondisi/keluhan kesehatan. Dalam aplikasi ini, pasien cukup menuliskan keluhan kesehatannya, seperti ‘batuk’, maka akan muncul berbagai produk kesehatan terkait.

Selain itu Pro Sehat juga selalu memberikan info-info terbaru yang berkaitan dengan promo produk kesehatan sehingga bisa menghemat hingga 25%.melalui fitur Promo Sehat. Jika keluarga atau pasien menyandang penyakit kronis dan memerlukan obat secara rutin, maka Pro Sehat akan menyediakan layanan yang akan langsung mengantarkan secara rutin kebutuhan produk kesehatan dari apotek resmi. Dengan fitur Langganan Obat di Pro Sehat, bagi penyandang penyakit kronis (diabetes, asam urat, hipertensi, penyakit jantung, asma, dll) kebutuhan kesehatan yang perlu dikonsumsi secara rutin untuk jaga kualitas hidup, bukan lagi menjadi hambatan. Layanan fitur aplikasi yang penting juga adalah Tracking Pesanan. Melalui fitur ini setiap pasien akan mengetahui secara pasti ketersediaan dan proses pesanan produk / obat yang diperlukan. Aplikasi Android Pro Sehat dirilis pada tanggal 10 November 2015. Masyarakat dapat langsung menggunakan fitur mencari obat dan suplemen atau kirim foto resep dokter dengan memasang (Install) aplikasi Pro Sehat dari Google Play Store secara gratis.

Minggu, 24 April 2016

Valentino “The doctor” Rossi, the Italian riders

Bagi masyarakat Indonesia nama Valentino Rossi adalah nama yang sangat akrab di telinga. Kemunculannya di berbagai iklan otomotif bersama pelawak Komeng seakan Rossi adalah warga negara istimewa yang mampu menyapa dengan bahasa Indonesia meski dengan lafal yang unik. Rossi adalah kebanggaan Indonesia karena ia mewakili sportifitas olahragawan yang pantang menyerah walau usianya sudah termasuk senja untuk olahraga otomotif. Sementara rekan-rekannya yang seusia seperti Loris Capirossi, Kenny Roberts jr sudah lama memutuskan untuk pensiun atau pindah ke Superbike, Rossi masih bertahan bahkan ia menginginkan tetap memacu motornya hingga usia 40 tahun.
Balapan tahun 2015 adalah puncak kegemilangan dan menjadi masa yang paling mengharukan bagi "The Doctor". Rossi mampu bertahan hingga menjelang akhir musim balapan dengan menduduki posisi teratas klasemen, hanya terpaut 7 poin dari posisi ke 2 yang ditempati Jorge Lorenzo. Ditengah kemelut insiden terjatuhnya Baby Alien Marc Marquez yang bersenggolan dengan Rossi, akhirnya juara dunia jatuh ke tangan Jorge Lorenzo. Di sirkuit Valencia Spanyol, duo Spanyol Marc Marquez dan Jorge Lorenzo seakan-akan bahu membahu dan saling menjaga jarak untuk menjegal Rossi.
Menempati posisi balap 20 pada akhir balapan, akibat hukuman penalty dan pengurangan poin akibat insiden sirkuit Sepang di balapan sebelumnya, seolah sudah membunuh Rossi sebelum bertanding. Tetapi dengan semangat baja dan modal pengalaman 7X juara dunia, Rossi tetap memacu motornya dan finis di urutan 4 dibelakang Jorge, Marquez dan Pedrosa. Bahkan menit-menit terakhir, Rossi masih terlihat beradu kencang dengan Pedrosa untuk meraih posisi 3, meski akhirnya Rossi menyerah. Meski hanya menduduki posisi ke 2, Rossi dinobatkan sebagai Player of the Year dan banyak meraih simpati masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
Rossi, Rossifumi, julukan yang diberikan temannya karena kekaguman Rossi terhadap pembalap Jepang Norick-Norifumi-Abe ketika debut balapannya dimulai di kelas 125 cc bersama Gauloises Fortuna Yamaha. Setelah naik ke kelas 500cc pada musim 2000 Rossi berpendapat untuk olahraga sekeras MotoGP butuh keseriusan dan ia merasa dirinya bukan anak kecil lagi, selain itu ia juga menyukai ide sebagi ilmuwan gila dan melakukan eksperimen edan, sehingga ia menjuluki dirinya sendiri “The Doctor”. MotoGP tidak membutuhkan seorang superhero, katanya, tetapi lebih membutuhkan ketenangan, kalem dan pemikir seperti seorang dokter.
Kini Rossi menapak tahun ke 20 musim balapnya sejak 1996 dan bertekad untuk memenangi juara dunia ke 8. Rossi puasa gelar sejak tahun 2009 saat ia bergabung dengan Yamaha. Pembalap berusia 37 tahun ini telah berkali-kali ganti pabrikan, mulai dari Honda, Yamaha, Ducati sebelum kembali bersama Yamaha Movistar. Kemarin Rossi baru saja membuktikan bahwa ia masih sangat diperhitungkan dengan memenagi seri Race di Jerez, Spanyol. Menggunguli Lorenzo dan Marquez, kini Rossi menempati posisi 3 klasemen sementara dengan 33 poin. Jatuhnya Rossi di Seri Austin Amerika mengakibatkan tidak bertambahnya poin Rossi karena ia tidak bisa mengikuti balapan sampai finis.
Rossi adalah lambang semangat olahragawan professional yang perlu menjadi panutan bagi semua olahragwan termasuk olahragawan di Indonesia. Tidak banyak olahragwan yang masih bisa menorehkan tinta emas di penghujung karirnya. Orang malah sering melepas dan mundur ketika berada di puncak karir, karena khawatir tidak mampu dan alasan usia. Padahal dengan ketekunan, disiplin dan semangat meraih prestasi masih bisa memertahankan kondisi kesehatan dan kekuatan. Belum lagi perkembangan teknologi yang dapat mengukur secara detail kebutuhan asupan gizi, nutrisi dan kalori seseorang dapat mempertahankan kemampuan tubuh agar tetap prima, tetap dalam puncak kebugaran. Ketenaran dan materi yang berkelimpahan bukan menjadi alasan untuk menghindari disiplin.

Bravo Rossi, bravo Italian Riders..